Arsenal, klub yang berdiri sejak 1886 silam ini tidak diragukan lagi adalah sebuah klub papan atas di ranah sepakbola Inggris. Segudang prestasi telah ditorehkan klub yang berdomisili di Kota London ini.
Nama-nama pemain beken dunia pernah memperkuat The Gunners. Tidak hanya pemain asli Inggris, namun pemain asing turut hilir mudik mengisi skuat yang diasuh Arsene Wenger sejak 1996 itu.
Hingga kini, Wenger tercatat sebagai manajer terlama yang berbakti kepada Arsenal. Selama masa kekuasaanya, beberapa pemain bintang muncul dari hasil tangan dinginnya.
Biasanya, 'kebintangan' mereka ditandai dengan ban kapten melingkar di tangannya. Ya, manajer asal Prancis itu memang kerap menjadikan pemain hasil polesannya menjadi kapten tim.
Namun, beberapa tahun belakangan ini sosok "Wenger's Captain" sering diidentikan dengan pengkhianatan. Hal ini terjadi karena keputusan mereka untuk meninggalkan Arsenal karena diminati klub-klub yang lebih menjanjikan gelar dan kesejahteraan.
Kapten Arsenal dalam Kurun Waktu 10 Tahun Terakhir
Pada 2002, kapten Arsenal, Tony Adams, memutuskan pensiun dari dunia sepakbola. Sebagai gantinya, Wenger memilih Patrick Vieira yang saat itu berusia 26 tahun. Selama menjabat kapten, Vieira meraih gelar Premier League (2003-04), Piala FA (2002-03 dan 2004-05), dan Community Shield (2004).
Namun setelah meraih banyak prestasi sebagai klub dan individu, pemain asal Prancis ini memilih hijrah ke Juventus pada 2005. Padahal saat itu dia dan Thierry Henry menjadi tulang punggung Wenger saat bersaing ketat dengan Manchester United di Premier League.
Ban kapten pun akhirnya pindah ke lengan Henry. Namun, pemain yang berada di posisi puncak jajaran Greatest 50 Players di Arsenal ini memilih hijrah ke Barcelona pada 2007. Kepergiannya diakibatkan beragam alasan, salah satunya adalah cedera yang terus mengganggunya di betis, engkel, dan punggung.
Tetapi alasan yang paling mendasar adalah dia mengalami posisi sulit karena saat itu pemain muda semacam Robin Van Persie dan Theo Walcott tengah menunjukan bakatnya. Henry merasa keberadaannya membuat skema permainan menjadi kacau.
"Karena saya senior, kapten tim, dan kebiasaan saya berteriak meminta bola, mereka kadang-kadang akan memberikan bola kepada saya meskipun saya tidak dalam posisi terbaik. Jadi, saya harus pergi demi kebaikan sebuat tim," ujar Henry di situs resmi Arsenal.
Rekan senegara Henry, William Gallas akhirnya ditunjuk Wenger menjadi kapten. Namun dia hanya bertahan satu musim saja karena Wenger marah saat Gallas mengkritik rekan satu timnya dalam sebuah wawancara dengan media.
Manajer yang dijuluki The Professor itu kemudian mempercayakan status kapten tim kepada Cesc Fabregas yang kala itu masih berusia 21 tahun. Keputusan berani Wenger ini didasarkan pada keyakinan dirinya pada mental dan teknik yang dimiliki pemain asal Spanyol itu.
Sejak berada di The Gunners pada 2003, Fabregas memang menyita perhatian. Fans Arsenal begitu mencintainya sehingga dianggap sebagai sosok yang mampu membuat mereka lupa kepada "King Henry".
Namun sayang, keinginan Fabregas kembali ke negara asalnya harus membuat segenap simpatisan Arsenal kecewa. Pemain asal Spanyol ini resmi pindah ke Barcelona Agustus 2011.
Beban pun disandang salah satu bintang The Gunners yang tersisa, Van Persie. Penampilan di musim pertamanya sebagai kapten reguler Arsenal ditandai 37 gol di semua ajang yang diikuti Arsenal. Namun siapa sangka penampilan terbaiknya sejak bergabung dengan Wenger pada 2004 ini malah mengantarkannya hijrah ke Manchester United.
"Ini menyedihkan, kami harus kehilangan pemain berkualitas lagi. Dia (Van Persie) masih memiliki satu tahun lagi di sini. Jadi, kami tidak memiliki pilihan," ucap Wenger kepada TF1.
RvP mengakui jika keputusannya untuk meninggalkan Jack Wilshere dan kawan-kawan sangat sulit. Dia tidak bisa begitu saja melupakan semua yang telah dilewatinya selama 8 tahun mengabdi kepada Wenger.
"Saya sudah berpikir panjang dan keras tentang hal itu tapi aku sudah memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak saya dan dimana saya akan bergabung nanti itu masih belum akan saya publikasikan,” kata van Persie di situs resminya sebelum terjadi kesepakatan antara MU dan Arsenal.
Saat ini, The Gunners telah mencapai kesepakatan harga dengan Manchester United. Pemain timnas asal Belanda itu tinggal mengurus persyaratan pribadi dan menjalani tes medis di Kota Manchester.
Nasib Eks Kapten Arsenal di Klub Baru
Sulitnya meraih gelar bersama Arsenal dijadikan alasan oleh beberapa eks kapten Arsenal untuk hijrah ke klub lain. Sihir Wenger di The Gunners sejauh ini memang terhenti sejak tujuh tahun lalu ketika menjuarai Piala FA pada 2005.
Setidaknya hal itu pula yang mencuat seiring kepergian Fabregas dan Van Persie belakangan ini. Sebenarnya, kepergian Fabregas di awal musim 2011 diikuti juga bintang Arsenal lainnya kala itu, Samir Nasri, yang memilih bergabung ke Manchester City.
Di musim pertamanya, Nasri berhasil merasakan gelar Premier League. Sedangkan Fabregas, meskipun gagal menjuarai Liga Spanyol namun mampu meraih gelar Copa del Rey, Supercopa Spanyol, Piala Super UEFA, dan Piala Dunia Antar Klub.
Begitu pula dengan yang dialami Vieira. Pemain yang kini sudah gantung sepatu ini membawa Juventus meraih scudetto Serie A Liga Italia musim 2005-06. Meskipun belakangan gelar ini dicabut Federasi Sepakbola Italia (FIGC) karena Bianconeri dianggap terlibat kasus pengaturan skor atau Calciopoli.
Raihan yang dicapai Henry di Barcelona yang diperkuatnya era 2007–10 lebih istimewa. Pemain yang dibuatkan patung dirinya di depan kandang Arsenal, Emirates Stadium, ini mampu menyabet tujuh gelar. Di antaranya Liga Spanyol (2008-09 dan 2009-10), Copa del Rey (2008-09), Supercopa Spanyol (2009), Liga Chamions (2008-09), Piala Super UEFA (2009) dan Piala Dunia Antar Klub (2009).
Namun, nasib kurang beruntung harus dialami Gallas. Sejak memutuskan pindah ke Tottenham Hotspur pada 2010, pemain yang saat di Arsenal memakai nomor punggung 10 itu belum mendapatkan satu gelar pun hingga sekarang.
Saat ini, insan pecinta sepakbola di dunia tentunya penasaran apa yang akan terjadi pada eks kapten The Gunners paling akhir, Van Persie. Meskipun MU dikenal sebagai pengumpul gelar terbanyak Premier League dengan 19 gelar, namun kegagalan mereka musim lalu menandakan tidak ada klub yang sempurna.
Setidaknya optimisme dalam menatap kompetisi musim depan sudah diperlihatkan striker MU, Wayne Rooney. Pemain kelahiran Inggris ini menyambut gembira khadiran RvP yang akan menemaninya di lini depan The Red Devils.
"Tentu, Van Persie pemain yang saya kagumi. Dia bermain luar biasa untuk Arsenal. Musim lalu mungkin musim terbaiknya, dia mencetak banyak gol. Jika dia datang ke sini, dia menjadi tambahan yang hebat bagi skuat," papar Rooney seperti dilansir The Sun.
Legenda Manchester United, Steve Bruce pun tidak mau ketinggalan memberikan suntikan semangat untuk RvP. Bahkan, dia meramalkan duet RvP-Rooney akan mengantarkan kembali MU sebagai penguasa sepakbola Inggris.
“Bagi MU, jika sukses mendatangkan Van Persie juga akan memberikan dampak psikologis dalam rivalitas dengan Manchester City. Premier League musim lalu menjadi milik Van Persie," tutur Bruce kepada talkSport.
"Ia cocok sebagai striker tunggal, dan Wayne akan membantu di belakangnya. Tak terbayangkan jika MU bisa menduetkan Van Persie dan Rooney. Itu akan jadi kombinasi yang mengerikan," sambungnya.
Meskipun datang dari klub rival, RvP bisa tersenyum karena fans MU menunjukan rasa simpati akan kehadirannya. Antusiasme mereka di antaranya diungkapkan melalui forum Talking Reds yang dimiliki situs resmi MU.
"Berita bagus! Terlalu dini tetapi selamat untuk klub dan Sir Alex (Ferguson). Anda telah membuat senyuman di setiap wajah fans Manchester United. Sekarang mari kita membawa pulang apa yang seharusnya menjadi milik kita, terutama Liga Champions," tulis salah satu anggota, Raphael Thomas.
"Berita bagus. Saya percaya dia (RvP) bisa menjadi penerus Eric Cantona. Kehadirannya menjadi tanda kembalinya sepakbola menyerang total," komentar anggota lainnya, Marc73uk. Menarik disimak perjalanan RvP di kompetisi musim 2012-13. Namun yang pasti, "Si Kidal" dipastikan akan berjuang keras meraih gelar Premier League untuk kali pertama kali sepanjang karirnya.
Nama-nama pemain beken dunia pernah memperkuat The Gunners. Tidak hanya pemain asli Inggris, namun pemain asing turut hilir mudik mengisi skuat yang diasuh Arsene Wenger sejak 1996 itu.
Hingga kini, Wenger tercatat sebagai manajer terlama yang berbakti kepada Arsenal. Selama masa kekuasaanya, beberapa pemain bintang muncul dari hasil tangan dinginnya.
Biasanya, 'kebintangan' mereka ditandai dengan ban kapten melingkar di tangannya. Ya, manajer asal Prancis itu memang kerap menjadikan pemain hasil polesannya menjadi kapten tim.
Namun, beberapa tahun belakangan ini sosok "Wenger's Captain" sering diidentikan dengan pengkhianatan. Hal ini terjadi karena keputusan mereka untuk meninggalkan Arsenal karena diminati klub-klub yang lebih menjanjikan gelar dan kesejahteraan.
Kapten Arsenal dalam Kurun Waktu 10 Tahun Terakhir
Pada 2002, kapten Arsenal, Tony Adams, memutuskan pensiun dari dunia sepakbola. Sebagai gantinya, Wenger memilih Patrick Vieira yang saat itu berusia 26 tahun. Selama menjabat kapten, Vieira meraih gelar Premier League (2003-04), Piala FA (2002-03 dan 2004-05), dan Community Shield (2004).
Namun setelah meraih banyak prestasi sebagai klub dan individu, pemain asal Prancis ini memilih hijrah ke Juventus pada 2005. Padahal saat itu dia dan Thierry Henry menjadi tulang punggung Wenger saat bersaing ketat dengan Manchester United di Premier League.
Ban kapten pun akhirnya pindah ke lengan Henry. Namun, pemain yang berada di posisi puncak jajaran Greatest 50 Players di Arsenal ini memilih hijrah ke Barcelona pada 2007. Kepergiannya diakibatkan beragam alasan, salah satunya adalah cedera yang terus mengganggunya di betis, engkel, dan punggung.
Tetapi alasan yang paling mendasar adalah dia mengalami posisi sulit karena saat itu pemain muda semacam Robin Van Persie dan Theo Walcott tengah menunjukan bakatnya. Henry merasa keberadaannya membuat skema permainan menjadi kacau.
"Karena saya senior, kapten tim, dan kebiasaan saya berteriak meminta bola, mereka kadang-kadang akan memberikan bola kepada saya meskipun saya tidak dalam posisi terbaik. Jadi, saya harus pergi demi kebaikan sebuat tim," ujar Henry di situs resmi Arsenal.
Rekan senegara Henry, William Gallas akhirnya ditunjuk Wenger menjadi kapten. Namun dia hanya bertahan satu musim saja karena Wenger marah saat Gallas mengkritik rekan satu timnya dalam sebuah wawancara dengan media.
Manajer yang dijuluki The Professor itu kemudian mempercayakan status kapten tim kepada Cesc Fabregas yang kala itu masih berusia 21 tahun. Keputusan berani Wenger ini didasarkan pada keyakinan dirinya pada mental dan teknik yang dimiliki pemain asal Spanyol itu.
Sejak berada di The Gunners pada 2003, Fabregas memang menyita perhatian. Fans Arsenal begitu mencintainya sehingga dianggap sebagai sosok yang mampu membuat mereka lupa kepada "King Henry".
Namun sayang, keinginan Fabregas kembali ke negara asalnya harus membuat segenap simpatisan Arsenal kecewa. Pemain asal Spanyol ini resmi pindah ke Barcelona Agustus 2011.
Beban pun disandang salah satu bintang The Gunners yang tersisa, Van Persie. Penampilan di musim pertamanya sebagai kapten reguler Arsenal ditandai 37 gol di semua ajang yang diikuti Arsenal. Namun siapa sangka penampilan terbaiknya sejak bergabung dengan Wenger pada 2004 ini malah mengantarkannya hijrah ke Manchester United.
"Ini menyedihkan, kami harus kehilangan pemain berkualitas lagi. Dia (Van Persie) masih memiliki satu tahun lagi di sini. Jadi, kami tidak memiliki pilihan," ucap Wenger kepada TF1.
RvP mengakui jika keputusannya untuk meninggalkan Jack Wilshere dan kawan-kawan sangat sulit. Dia tidak bisa begitu saja melupakan semua yang telah dilewatinya selama 8 tahun mengabdi kepada Wenger.
"Saya sudah berpikir panjang dan keras tentang hal itu tapi aku sudah memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak saya dan dimana saya akan bergabung nanti itu masih belum akan saya publikasikan,” kata van Persie di situs resminya sebelum terjadi kesepakatan antara MU dan Arsenal.
Saat ini, The Gunners telah mencapai kesepakatan harga dengan Manchester United. Pemain timnas asal Belanda itu tinggal mengurus persyaratan pribadi dan menjalani tes medis di Kota Manchester.
Nasib Eks Kapten Arsenal di Klub Baru
Sulitnya meraih gelar bersama Arsenal dijadikan alasan oleh beberapa eks kapten Arsenal untuk hijrah ke klub lain. Sihir Wenger di The Gunners sejauh ini memang terhenti sejak tujuh tahun lalu ketika menjuarai Piala FA pada 2005.
Setidaknya hal itu pula yang mencuat seiring kepergian Fabregas dan Van Persie belakangan ini. Sebenarnya, kepergian Fabregas di awal musim 2011 diikuti juga bintang Arsenal lainnya kala itu, Samir Nasri, yang memilih bergabung ke Manchester City.
Di musim pertamanya, Nasri berhasil merasakan gelar Premier League. Sedangkan Fabregas, meskipun gagal menjuarai Liga Spanyol namun mampu meraih gelar Copa del Rey, Supercopa Spanyol, Piala Super UEFA, dan Piala Dunia Antar Klub.
Begitu pula dengan yang dialami Vieira. Pemain yang kini sudah gantung sepatu ini membawa Juventus meraih scudetto Serie A Liga Italia musim 2005-06. Meskipun belakangan gelar ini dicabut Federasi Sepakbola Italia (FIGC) karena Bianconeri dianggap terlibat kasus pengaturan skor atau Calciopoli.
Raihan yang dicapai Henry di Barcelona yang diperkuatnya era 2007–10 lebih istimewa. Pemain yang dibuatkan patung dirinya di depan kandang Arsenal, Emirates Stadium, ini mampu menyabet tujuh gelar. Di antaranya Liga Spanyol (2008-09 dan 2009-10), Copa del Rey (2008-09), Supercopa Spanyol (2009), Liga Chamions (2008-09), Piala Super UEFA (2009) dan Piala Dunia Antar Klub (2009).
Namun, nasib kurang beruntung harus dialami Gallas. Sejak memutuskan pindah ke Tottenham Hotspur pada 2010, pemain yang saat di Arsenal memakai nomor punggung 10 itu belum mendapatkan satu gelar pun hingga sekarang.
Saat ini, insan pecinta sepakbola di dunia tentunya penasaran apa yang akan terjadi pada eks kapten The Gunners paling akhir, Van Persie. Meskipun MU dikenal sebagai pengumpul gelar terbanyak Premier League dengan 19 gelar, namun kegagalan mereka musim lalu menandakan tidak ada klub yang sempurna.
Setidaknya optimisme dalam menatap kompetisi musim depan sudah diperlihatkan striker MU, Wayne Rooney. Pemain kelahiran Inggris ini menyambut gembira khadiran RvP yang akan menemaninya di lini depan The Red Devils.
"Tentu, Van Persie pemain yang saya kagumi. Dia bermain luar biasa untuk Arsenal. Musim lalu mungkin musim terbaiknya, dia mencetak banyak gol. Jika dia datang ke sini, dia menjadi tambahan yang hebat bagi skuat," papar Rooney seperti dilansir The Sun.
Legenda Manchester United, Steve Bruce pun tidak mau ketinggalan memberikan suntikan semangat untuk RvP. Bahkan, dia meramalkan duet RvP-Rooney akan mengantarkan kembali MU sebagai penguasa sepakbola Inggris.
“Bagi MU, jika sukses mendatangkan Van Persie juga akan memberikan dampak psikologis dalam rivalitas dengan Manchester City. Premier League musim lalu menjadi milik Van Persie," tutur Bruce kepada talkSport.
"Ia cocok sebagai striker tunggal, dan Wayne akan membantu di belakangnya. Tak terbayangkan jika MU bisa menduetkan Van Persie dan Rooney. Itu akan jadi kombinasi yang mengerikan," sambungnya.
Meskipun datang dari klub rival, RvP bisa tersenyum karena fans MU menunjukan rasa simpati akan kehadirannya. Antusiasme mereka di antaranya diungkapkan melalui forum Talking Reds yang dimiliki situs resmi MU.
"Berita bagus! Terlalu dini tetapi selamat untuk klub dan Sir Alex (Ferguson). Anda telah membuat senyuman di setiap wajah fans Manchester United. Sekarang mari kita membawa pulang apa yang seharusnya menjadi milik kita, terutama Liga Champions," tulis salah satu anggota, Raphael Thomas.
"Berita bagus. Saya percaya dia (RvP) bisa menjadi penerus Eric Cantona. Kehadirannya menjadi tanda kembalinya sepakbola menyerang total," komentar anggota lainnya, Marc73uk. Menarik disimak perjalanan RvP di kompetisi musim 2012-13. Namun yang pasti, "Si Kidal" dipastikan akan berjuang keras meraih gelar Premier League untuk kali pertama kali sepanjang karirnya.
0 komentar:
Posting Komentar